Zakat memiliki banyak keistimewaan, hikmah, dan manfaat, baik bagi
muzaki, mustahiq, maupun bagi masyarakat secara luas. Ini merupakan
rahmat dan karunia Allah bagi hamba-Nya yang taat atas perintah zakat
ini. Konsekwensinya, apabila kita lalai menunaikan kewajiban zakat, akan
terdapat kerusakan, sebagai kebalikan dari keuntungan menunaikan zakat,
baik bagi tiap individu maupun kelompok dalam tatanan sistem keluarga,
masyarakat, maupun negara. Berikut ini keistimewaan, hikmah, dan manfaat
zakat:
A. Keistimewaan Zakat
1.
Zakat merupakan rukun Islam ketiga setelah shalat, terletak di
tengah-tengah antara lima rukun Islam yang lain, didahului dengan
syahadah dan shalat, lalu diikuti dengan puasa dan menuaikan haji bagi
mereka yang berkemampuan, sebagai rukun terakhir.
2. Apabila
diteliti, kita mendapati bahwa zakat berbeda dari rukun-rukun Islam yang
lain. Kesemua rukun Islam merupakan amalan taabudiyah kepada Allah.
Akan tetapi, kita lihat, zakat tidak hanya berhubungan dengan Allah
(habluminallah), tetapi juga berhubungan dengan manusia (habluminannaas)
secara langsung.
3. Zakat merupakan rukun istimewa yang Allah
turunkan dan tetapkan sebagai rukun Islam yang menyentuh secara langsung
tentang penghidupan atau ekonomi umat Islam. Inilah satu-satunya amalan
ibadah yang Allah wajibkan dan tetapkan sebagai rukun Islam.
4.
Zakat memiliki kontribusi dan peran besar dalam dakwah dan jihad yang
mutlak membutuhkan harta. Urgensi keterkaitan antara dakwah dan harta,
tercermin secara implisit di dalam Al-Qur`an, tatkala menyebutkan batas
pengorbanan seorang muslim kepada Islam, umumnya kata "amwal" (harta)
selalu diiringi dengan kata "anfus" (jiwa).
"Sesungguhnya Allah
telah membeli dari orang-orang mukmin, jiwa dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka.... (QS At-Taubah[9]: 111).
Dari
sini, tampaknya tidak berlebihan bila dikatakan bahwa zakat merupakan
sebuah kewajiban yang memiliki efek peran integral, meliputi pembinaan
pribadi, keluarga, masyarakat, negara dan terwujudnya khilafah sebagai
sasaran akhir dakwah Islam.
B. Hikmah Zakat
1.Sebagai
perwujudan iman kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-Nya, menumbuhkan
akhlak mulia dengan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan
sifat kikir dan rakus, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus
mengembangkan harta yang dimiliki.
2. Menolong, membantu dan
membina kaum dhuafa (orang yang lemah secara ekonomi) maupun mustahiq
lainnya ke arah kehidupannya yang lebih baik dan lebih sejahtera
3. Sebagai sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan oleh ummat Islam.
4.
Untuk mewujudkan keseimbangan dalam kepemilikan dan distribusi harta,
sehingga diharapkan akan lahir masyarakat makmur dan saling mencintai
(marhammah) di atas prinsip ukhuwah Islamiyyah dan takaful ijtima'i.
5. Menyebarkan dan memasyarakatkan etika bisnis yang baik dan benar.
6.
Menghilangkan kebencian, iri, dan dengki dari orang-orang sekitarnya
kepada yang hidup berkecukupan, apalagi kaya raya serta hidup dalam
kemewahan. Sementara, mereka tidak memiliki apa-apa, sedang tidak ada
uluran tangan dari orang kaya kepadanya.
7. Dapat menyucikan
diri dari dosa, memurnikan jiwa (tazkiyatun nafs), menumbuhkan akhlak
mulia, murah hati, peka terhadap rasa kemanusiaan, dan mengikis sifat
bakhil atau kikir serta serakah. Dengan begitu, suasana ketenangan batin
karena terbebas dari tuntutan Allah SWT dan kewajiban kemasyarakatan,
akan selalu melingkupi hati.
8. Menjadi unsur penting dalam
mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta (social distribution),
dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam masyarakat.
9.
Zakat adalah ibadah mâliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi sosial
ekonomi atau pemerataan karunia Allah SWT dan merupakan perwujudan
solidaritas sosial, rasa kemanusiaan, pembuktian persaudaraan Islam,
pengikat persatuan umat dan bangsa, sebagai pengikat batin antara
golongan kaya dengan golongan miskin dan sebagai penimbun jurang yang
menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah.
10.
Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, di mana hubungan
seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai, dan harmonis yang
akhirnya dapat menciptakan situasi yang aman, tenteram lahir batin.
11.
Menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri atas
prinsip-prinsip: umatan wahidah (umat yang bersatu), musâwah (umat yang
memiliki persamaan derajat dan kewajiban), ukhuwah Islamiyah
(persaudaraan Islam), dan takâful ijtimai (sama-sama bertanggung
jawab).
C. Keutamaan Zakat di dalam Al-Qur`an
Di
tengah-tengah berbagai krisis ekonomi dan sosial yang sedang melanda
suatu bangsa. Apabila kita melihat secara lebih seksama dan
sungguh-sungguh beberapa jalan keluar yang dikemukakan ajaran Islam,
yang kita yakini kebenarannya dan ketepatannya, sebagaimana firman Allah
SWT, di antaranya: "Kebenaran itu adalah dari Tuhan-mu, sebab itu
jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (QS Al-Baqarah
[2]: 147)
"Sesungguhnya Al-Qur`an ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang
Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang
besar. (QS Al-Israa' [17]: 9)
Di antara kebenaran yang diajarkan
Al-Qur`an, salah satunya adalah zakat. Apabila zakat dilaksanakan
dengan penanganan dan penataan yang baik dan benar, akan diperoleh hasil
yang signifikan.
Di dalam Al-Qur`an menyatakan bahwa kesediaan
berzakat di pandang sebagai indikator utama kedudukan seseorang dalam
Islam Islam (QS. At-Taubah [9]: 5, 11), juga sebagai ciri orang yang
mendapatkan kebahagiaan (QS Al-Mu'minuun [23]:1-4), dan, akan
mendapatkan rahmat dan pertolongan Allah SWT (QS At-Taubah [9]: 71),
sebagai orang yang memperhatikan hak fakir miskin dan para mustahiq (QS
At-Taubah [9]: 60), dipandang sebagai orang yang membersihkan,
menyuburkan, dan mengembangkan hartanya serta menyucikan jiwanya (QS
At-Taubah [9]: 103), ciri utama orang yang bertakwa (QS. Al-Baqarah [2]:
2--3), ciri mukmin yang mengharapkan balasan yang abadi dari Allah SWT
(QS Faathir [35]: 29), dan masih banyak lagi keutamaan orang-orang yang
menafkahkan rezekinya di jalan Allah, yaitu sebagaimana terdapat di
dalam ayat-ayat berikut: QS Al-Baqarah [2]: 110, 177, 215, 245, 261,
265, 274, 276, 277, QS Ali-'Imran[3]: 92, 133-134, QS An-Nisa[4]: 38,
77, 162, QS Al-Maaidah[5]: 12, 55, QS Al-An'âm[6]: 141, QS Al-A'râf [7]:
156, QS Al-Anfal[8]: 2-3, QS At-Taubah[9]: 18, 58, 75, 79, 99, 104,
111, QS Ar-Rad[13]: 22, QS Ibrahim[14]: 31, QS Al-Isra`[17]: 26, QS
Maryam[19]: 31, 55, QS Al-Anbiyaa'[21]: 73, QS Al-Hajj[22]: 34--35, 41,
78, QS An-Nuur[24]: 36--37, 56, QS Al-Furqaan[25]: 67, QS An-Naml[27]:
1-3, QS Ar-Ruum[30]: 39, QS Luqman[31]: 1--4, QS As-Sajdah[32]: 15--16,
QS Al-Ahzâb[33]: 33, dan lain-lain.
D. Keutamaan dan Manfaat Sedekah
Sebagaimana
yang disebutkan sebelumnya, zakat juga bisa bermakna sedekah. Di sini
akan disebutkan beberapa keutamaan sedekah, yaitu di antaranya sebagai
berikut:
1. Mendapat Naungan Allah pada Hari Kiamat
Dari Abu
Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, "Ada tujuh golongan yang akan
mendapat naungan Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya,
yaitu pemimpin yang adil, ..., Seseorang yang mengeluarkan sedekah
secara sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa
yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di
tempat yang sunyi dan kedua matanya mencucurkan air mata. (HR Bukhari
dan Muslim)
2. Sedekah Dapat Menghilangkan Kesulitan
Dari
Abi Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang berusaha
melepaskan atau melapangkan suatu kesusahan pada seorang mukmin, maka
Allah akan melapangkan baginya dari suatu kesusahan di akhirat. Dan
barangsiapa berusaha untuk meringankan kesukaran orang miskin, maka
Allah akan meringankan kesusahannya di dunia maupun di akhirat. Dan
barangsiapa yang berusaha menutupi kejelekan orang Islam, maka Allah
akan menutupi kejelekannya di dunia maupun di akhirat. Allah akan selalu
membantu hamba-Nya selagi hamba-Nya menolong saudaranya.
3. Sedekah Sebagai Obat
Rasulullah
saw bersabda, "Peliharalah harta bendamu dengan cara mengeluarkan
zakat. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah. Dan hadapilah cobaan yang
datang bertubi-tubi, dengan doa dan merendahkan diri kepada Allah. (HR
Abu Daud)
4. Sedekah Sebagai Pelindung dari Api Neraka
Diriwayatkan
dari Adi bin Hatim ra bahwa ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw
bersabda, Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun dengan
menafkahkan sebuah kurma. (HR Bukhari dan Muslim)
5. Sedekah Dapat Memadamkan Murka Allah dan Menjauhkan Seseorang dari Suul Khatimah
Maksud
dari suul khatimah adalah kematian yang jelek, yaitu kondisi kematian
yang tidak disukai manusia. ath-Thibi menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan kematian jelek adalah suul khatimah dan penderitaan yang akan
dialami seseorang di akhirat karena pada saat itu ia akan mendapat
siksaan dari allah.
6. Sedekah Dapat Mempererat Persaudaraan
Islam
adalah agama kasih sayang, menyerukan kepada umatnya untuk berbuat
saling mengasihi, toleransi dan menganjurkan untuk memberikan bantuan
dan pertolongan kepada orang lain. Yang kaya menyantuni yang miskin,
yang kuat melindungi yang lemah, yang sehat menjenguk yang sakit serta
mendoakannya, anak kecil menghormati yang tua, yang tua bersikap sopan
terhadap yang kecil. Insya allah kalau orang Islam menjalankan hal
tersebut, persaudaraan antarmereka pun akan semakin kuat.
7. Sedekah Dapat Menambah Umur Seseorang
Diriwayatkan
dari Amr bin Auf berkata, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya
sedekah seorang muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian
yang suul khatimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran
dan sifat berbangga diri darinya. (HR Thabrani)
8. Sedekah Sebagai Amal yang Mengalir Sampai Wafat
Ada
sebuah hadits yang mengatakan, "Apabila anak Adam meninggal dunia, maka
terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu
yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan kedua orang tuanya. (HR
At-Tirmidzi)
9. Sedekah Membuat Harta Berkah dan Bertambah
Sesuai
firman Allah dalam surat Saba` dalam ayat 39, "Katakanlah,
Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendakinya
di antara hamba-hambanya dan menyempitkan rezeki bagi (siapa yang
dikehendakinya). Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dia-lah Pemberi Rezeki yang sebaik-baiknya. (QS Saba`
[34]:39)
10. Sedekah Dapat Menghapuskan Dosa Besar
Muadz
bin Jabal ra berkata, "Saya dalam perjalanan bersama Rasulullah saw,
lalu ia menyebutkan hadits Rasulullah saw. Sampai beliau menyebutkan
hadits kepadaku, maksudnya bahwa Rasulullah saw bersabda, Maukah kamu
saya tunjukkan pintu-pintu kebajikan? Saya menjawab, Iya, wahai
Rasul. Beliau melanjutkan, Puasa sebagai perisai, dan sedekah dapat
melebur kesalahan sebagaimana air memadamkan api. (HR Tirmidzi)
11. Sedekah Dapat Menghilangkan Siksa Kubur
Rasulullah
saw bersabda, "Sesungguhnya sedekah dapat memadamkan panasnya kubur
bagi orang yang memberikan sedekah, dan sesungguhnya orang mukmin akan
bernaung pada hari kiamat nanti di bawah naungan sedekahnya. (HR
Tabrani)
12. Sedekah Dapat Menolak Bencana
Bagaimana
memahami pernyataan bahwa sedekah itu bisa menolak dan menghindarkan
diri dari bencana? Bencana adalah peristiwa yang tidak diinginkan
kedatangannya karena menimbulkan kerusakan. Bencana terbagi menjadi dua,
yaitu bencana alam dan bencana kemanusiaan. Bencana alam ini datang
dari allah semata karena merupakan sunnatullah. Bencana yang seperti ini
tidak dapat ditolak dan tidak dapat dibendung dengan doa.